BAB I
1.1. Latar
Belakang
Banyak
daerah di laut dangkal yang diliputi oleh tumbuhan “rumput” air yang lebat,
yang secara umum disebut rumput-rumputan laut (lamun). Lamun merupakan tumbuhan
berbunga yang beradaptasi untuk hidup terendam di dalam air laut.
Lamun (sea grass), atau disebut juga ilalang laut merupakan satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput didarat, mereka mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berkembang biak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut yang lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk menghangkut gas dan zat-zat hara.
Banyak daerah di dasar laut-dangkal yang diliputi oleh tumbuhan “rumput” air yang lebat, yang secara umum disebut rumput laut. Rumput laut merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi untuk hidup terendam di dalam air laut.
Lamun sangat berperan dalam ekosistemnya yaitu dalam hal dapat menstabilkan garis pantai karena lamun ini memiliki akar yang terjalin dengan kuat sehingga dapat menstabilkan substrat yang ada agar tidak cepat tererosi oleh arus maupun gelombang air laut.Selain itu juga fungsinya dalam mempertahankan kehidupan dari biota-biota laut seperti ikan dalam bentuk juvenille karen lamun ini berfungsi dalam hal nursery ground, feeding ground, dan spawning ground.
Lamun (sea grass), atau disebut juga ilalang laut merupakan satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput didarat, mereka mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berkembang biak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut yang lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk menghangkut gas dan zat-zat hara.
Banyak daerah di dasar laut-dangkal yang diliputi oleh tumbuhan “rumput” air yang lebat, yang secara umum disebut rumput laut. Rumput laut merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi untuk hidup terendam di dalam air laut.
Lamun sangat berperan dalam ekosistemnya yaitu dalam hal dapat menstabilkan garis pantai karena lamun ini memiliki akar yang terjalin dengan kuat sehingga dapat menstabilkan substrat yang ada agar tidak cepat tererosi oleh arus maupun gelombang air laut.Selain itu juga fungsinya dalam mempertahankan kehidupan dari biota-biota laut seperti ikan dalam bentuk juvenille karen lamun ini berfungsi dalam hal nursery ground, feeding ground, dan spawning ground.
1.2. Tujuan Praktikum
- · Untuk melihat jenis keanekaragaman lamun pada masing – masing jenis transek
- · Menghitung jumlah dari masing – masing jenis lamun pada setiap transek
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1.
Waktu dan Tempat
- · Waktu : 09:30
- · Tanggal : 22 November 2013
- · Tempat : Arfai ( Pantai Dosa )
- · Alat dan Bahan
- Alat :
- Alat Tulis digunakan untuk menulis
- Alat nyelam (snorkel, masker ) untuk mengambil bahan sampel di laut
- Kertas putih digunakan untuk menulis laporan dan wadah untuk foto sampel
- Penggaris untuk mengukur sampael
- Buku identifikasi : untuk membantu mengidentifikasi bahan sampel yang diamati
· Bahan :
- Beberapa jenis lamun
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1.
Hasil
Jenis-Jenis Lamun
Jenis lamun
yang ditemukan di Pantai dosa terdapat
7 (empat) jenis yaitu , Cymodocea rotundata, Cymodocea serulata,
Halophila Ovalis, Halophila pinifolia,
Halophila minor, Syringodium isoetifolium, Thalasia hemprici.
Tabel 3. Jenis-jenis Lamun
No
|
Jenis lamun
|
Karakteristik
|
1.
|
Cymodocea rotundata
|
1. Tepi daun halus atau licin, tidak bergerigi.
2. Akar pada tiap nodus terdiri dari 2 – 3
helai..
3. Tulang daun sejajar.
4. Jumlah tulang daun pada selembar daun adalah +
9 – 15 buah.
5. Lebar daun dari samping ke samping + 4
mm. (Nybakken, 1992).
|
2.
|
Cymodocea
serrulata
|
Ciri – cirri :
Ujung daun Cymodocea serrulata seperti gergaji,
tulang daun 13-17, ujung daun bulat tumpul, tepi daun halus, leaf sheath
menutupi daun secara penuh dan juga stem vertikal. Jantan dan pada individu
yang berbeda. Bunga betina terbentuk berpasangan pada dasar daun; bunga
jantan terbentuk dalam leaf sheath dan memanjang melebihi leaf sheath pada
saat matang dan siap melepaskan benang sari.
|
3.
|
Halodule
pinifolia
|
Ciri-ciri :
1.
Tulang daun tidak lebih dari 3.
2. Ujung daun membulat, ujung seperti gergaji.
|
4.
|
Halophila ovalis |
Ciri – ciri :
1.
Tiap nodus terdiri dari 2 tegakan.
2.
Mempunyai akar
tunggal di tiap nodus.
3.
Tulang daun
menyirip dan berjumlah + 10 – 25 pasang.
4.
Jarak antar nodus
+ 1,5 cm.
5.
Panjang helai
daun + 10 – 40 mm.
6.
Panjang tangkai
daun yaitu + 3 cm. (Romimohtarto, 2001)
|
5.
|
Halophila
minor
|
Ciri – ciri :
Daun
Halophila minor bulat panjang, bentuk seperti telur atau pisau wali, panjang
daun 5-15 mm, pasangan daun dengan tegakan pendek. Memiliki daun berbentuk
bulat panjang menyerupai telur, mempunyai daun 4 – 7 pasang tulang daun,
pasangan daun dengan tegakan pendek, serta mempunyai panjang daun 0,5 – 1,5
cm. Dapat tumbuh di perairan dangkal dengan substrat berpasir dan berlumpur
atau kadang – kadang di terumbu karang.
|
6.
|
Syringidium
isoetifoliom
|
Ciri – ciri :
Daun
pada Syringodium isoetifolium membulat atau meruncing, bunga menyebar dan
terbuka, bentuk daun tipis dan berbentuk silindris/tabung berisi rongga udara
dengan bentuk ujung daun yang agak meruncing, jantan dan betina pada individu
yang berbeda,bunga terbentuk di sekitar stem vertikal, biji yang matang
berwarna gelap dan berkulit keras yang licin, terdapat pada daerah subtidal
(tergenang), coastal (pantai), dan terumbu, (Endarwati, H. 2010).
|
7.
|
Thalassia hemprichii
|
Panjang
daun Thalassia hemprichii antara 100-300 mm dan lebarnya 4-10 mm, daunnya
bercabang dua (distichous), tidak terpisah, akar tidak tertutupi dengan
jaringan hitam, serta dengan serat-serat kasar. Rimpang berdiameter 2-4 mm,
tanpa rambut-rambut kaku. (Endarwati, H. 2010).
|
Pembahasan
Lamun
merupakan tumbuhan berbunga yang tumbuh bergerombol memebentuk rumpun, dan
sering merupakan komponen utama yang dominan di lingkungan perairan pesisir.
Jumlah jenis lamun di dunia ada 58 jenis. Di Indonesia tercatat sebanyak 12
jenis lamun.
Di Papua Barat khususnya di Kota Manokwari
tepat di Arfai (pantai dosa ) tercatat ad 7 jenis lamun yang dapat kami
identifikasi yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serulata, Halophila Ovalis, Halophila pinifolia,
Halophila minor, Syringodium isoetifolium, Thalasia hemprici.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
- Banyak daerah di laut dangkal yang diliputi oleh tumbuhan “rumput” air yang lebat, yang secara umum disebut rumput-rumputan laut (lamun).
- Di Papua Barat khususnya di Kota Manokwari tepat di Arfai (pantai dosa ) tercatat ad 7 jenis lamun yang dapat kami identifikasi yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serulata, Halophila Ovalis, Halophila pinifolia, Halophila minor, Syringodium isoetifolium, Thalasia hemprici.
4.2.
Saran
- Pada praktek berikutnya diharapkan lebih bagus dari praktikum yang sebelumnya.
No comments:
Post a Comment
anda dapat bergabung dengan blogku tanpa pengecualian