Monday, December 23, 2013

PENGARUH HUTAN, IKLIM, TANAH DAN KEHIDUPAN SATWA LIAR

PENGARUH HUTAN TERHADAP IKLIM, TANAHDAN KEHIDUPAN SATWA LIAR

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, yang dimaksud dengan  hutan adalah suatu kesatuan  ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,  yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. 

Pengaruh hutan terhadap Iklim

     Pemanasan global dan perubahan iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, perkebunan dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah gas rumah kaca secara global. Salah satunya adalah gas rumah kaca karbon (emisi/pancaran karbon).
Akan tetapi jika kita pelajari lebih mendalam, sesungguhnya, Gas karbon dioksida adalah salah satu yang menunjang kehidupan di atas bumi. Tanpa gas karbon dioksida di dalam matmosfir, bumi kita tidak bisa mendukung kehidupan sebab temperatur bumi akan terlalu dingin dan semua air akan membeku. Gas karbon dioksida adalah suatu gas yang dapat meredam kuat sinar inframerah, gas karbon dioksida akan menyerap panas yang dipancarkan.  
Salah satu manfaat yang sangat kita butuhkan adalah kemampuan hutan dalam menyerap emisi karbon. Kemampuan hutan untuk menyerap karbon ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi meningkatnya suhu bumi.
Manfaat hutan dalam pengendalian pemanasan global terkait dengan peran hutan yang sangat penting sebagai penyerap (sink) dan penyimpan (reservoir) karbon. Hutan yang tersusun dari pepohonan memiliki potensi yang tinggi sebagai penyimpan karbon. Penyimpanan karbon pada ekosistem hutan terdapat pada pohon, serasah/humus yang terdapat pada lantai hutan serta tumbuhan bawah. Pada sebatang pohon, karbon tersebut disimpan pada bagian batang, cabang pohon, daun, bunga serta buah. Dengan kemampuan hutan untuk menyerap karbon dan menyimpannya, akan berdampak pada menurunnya suhu dipermukaan bumi, sehingga secara langsung dapat mengendalikan pemanasan global dan akhirnya akan mencegah terjadinya perubahan iklim.
Langkah nyata yang dapat kita laksanakan untuk mencegah pemanasan global diantaranya adalah melestarikan hutan. Beberapa kemungkinan penyebab emisi karbon dapat dikurangi dengan cara penanaman kembali beberapa jenis pohon yang dapat menyerap dan menanggulangi dampak dari hal tersebut. Dengan demikian perubahan iklim serta kerugian-kerugian bagi kehidupan pun akan dapat terkendalikan dengan baik.

Pengaruh  Hutan terhadap Tanah

Selain sebagai Pengendali Iklim di bumi, keberadaan hutan juga sangat berperan sebagai pelindung kesuburan tanah khususnya pada tingkat kesuburannya. Peran hutan dalam memelihara tingkat kesuburan tanah dapat dijelaskan melalui perputaran unsur hara yang terjadi di dalam sebuah ekosistem hutan, yang lebih dikenal dengan istilah siklus unsur hara (nutrient cycling).
Dalam siklus ini, unsur hara yang terdapat dalam pohon dan tumbuhan hutan serta binatang-binatang yang terdapat di hutan setelah makhluk hidup tersebut mati dan mengalami proses penguraian oleh jasad renik, unsur hara tersebut akan kembali ke dalam tanah hutan. Sebagian dari unsur hara yang terdapat dalam tanah hutan akan tetap tersimpan di dalam hutan, sedangkan sebagian lainnya akan dilarutkan dalam air dan terbawa ke tanah di luar hutan yang letaknya lebih rendah dari hutan tersebut. Dengan demikian, maka keberadaan hutan dapat secara alami memelihara tingkat kesuburan tanah, baik tanah di dalam hutan maupun tanah yang berada di sekitarnya yang letaknya lebih rendah dari hutan tersebut.           Komponen penyusun hutan tersebut saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk suatu ekosistem hutan. Salah satu penyusun hutan tersebut adalah Serasah. Serasah adalah benda-benda mati yang yang berasal dari tumbuhan- tumbuhan seperti ranting, daun, dan kulit kayu.
Hutan akan menghasilkan lapisan serasah yang merupakan bahan untuk pembentukan humus. Lapisan humus inilah yang sangat bermanfaat dalam memperkaya kandungan hara tanah serta memperbaiki struktur tanah. Tanah yang kaya kandungan hara serta baik struktur tanahnya dapat memperbesar : (1) kapasitas tanah dalam menahan air (2) dapat memperbaiki kelembaban tanah dan infiltrasi air ke dalam tanah (3) humus juga dapat melenyapkan energi kinetis air hujan (4) menghambat penguapan air dari permukaan tanah serta (5) dapat menghambat aliran permukaan sehingga dapat mencegah erosi.

Pengaruh hutan terhadap Satwa liar (Fauna)

Hutan merupakan sumber keanekaragaman hayati serta merupakan rumah bagi berbagai sumber genetik (plasma nutfah) berupa jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Hutan juga dianggap sebagai salah satu tempat yang dapat menjamin atau melindungi keanekaragaman hayati dan sumber genetik (plasma nutfah) dari ancaman kepunahan. Hal ini dimungkinkan, karena hutan umumnya jauh dari pemukiman, arealnya luas dengan topografi yang berat, sehingga agen perusak relative lebih sedikit.

No comments:

Post a Comment

anda dapat bergabung dengan blogku tanpa pengecualian